![Cara Mengaktifkan Desain Material Mika di Microsoft Edge](/f/7e48c11e7102e1a6b6ef31224e0522b5.jpg?width=100&height=100)
Edward Majerczyk mencetak 300 kata sandi akun iCloud dan Gmail pada akhir 2014, termasuk Jennifer Lawrence, Kirsten Dunst, Rihanna, dan Kate Upton. Oleh karena itu, Edward Majerczyk yang berusia 28 tahun menjadi sangat terkenal karena celebgate tersebut.
Dua tahun setelah skandal Rayakan saat ribuan gambar mesra dari ratusan Hollywood aktris seperti Jennifer Lawrence, Kirsten Dunst, Rihanna antara lain, dan sekarang disaring telah muncul baru pelakunya.
28 tahun Edward Majerczyk setuju untuk kesepakatan dengan penuntutan dan mengakui kesalahannya dalam pelaksanaan akses komputer yang melanggar hukum dan pencurian data pribadi. Edward Majerczyk adalah biang keladi dari skandal yang terkait dengan publikasi materi erotis yang melibatkan selebriti Hollywood, termasuk foto telanjang Jennifer Lawrence dan Kate Upton. Di media Barat menjuluki kejadian Celebgate.
Menurut penyidik, penyerang pada periode November 2013 hingga Agustus 2014, menggunakan unsur sosial rekayasa dan memperoleh akses ke akun di iCloud Apple dan layanan Gmail Google lebih dari 300 orang, termasuk sekitar 30 selebriti. Kemudian peretas mengunduh semua foto dan video candid para korban dan mempublikasikannya di Internet.
Wakil direktur kantor lokal FBI di Los Angeles 'Deirdre Fike', mengatakan bahwa "terdakwa tidak hanya meretas akun email tetapi kehidupan pribadi korbannya menyebabkan rasa malu dan abadi kerusakan".
Namun, Edward Majerczyk yang berusia 28 tahun saat ini menghadapi hukuman maksimal lima tahun penjara federal. Pernyataannya menambahkan Ryan Collins yang berusia 36 tahun, yang merupakan peretas lain yang terlibat dalam 'Celebgate', tetapi, Collins mengaku bersalah Maret lalu dengan imbalan hukuman 18 bulan penjara.
Sementara keduanya terlibat dalam serangan terhadap 300 akun, Departemen Kehakiman mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada bukti bahwa keduanya adalah pembuat gambar-gambar ini yang disaring melalui jaringan.
Selain itu, untuk mendapatkan akses ke akun korban, Edward Majerczyk juga menggunakan unsur rekayasa sosial. Secara khusus, penyerang mengirimkan email palsu kepada korban dengan tautan ke situs phishing. Dengan cara ini penyerang bisa mencuri kredensial dan data korban.